Club Cooee

07 Maret 2011

Volendam, Etalase Pakaian Khas Belanda

Volendam hanya sekitar 20 kilometer dari Amsterdam. Dari kota itulah orang mengenal Belanda tempo dulu. Inilah cerita wartawan Jawa Pos (induk Jambi Independent) Taufik Lamade yang pekan lalu mengunjungi kota kecil itu.

Hampir semua orang Indonesia yang mempunyai koleksi foto diri dengan kostum khas Negeri Tulip itu berpose di studio tersebut.
Sudah tak terhitung turis Indonesia yang dijepret 
Studio foto Zwarthoed didirikan sejak 1920, saat kawasan nelayan itu mulai berkembang menjadi daerah wisata. Agar orang Indonesia tergoda untuk mampir, studio tersebut memajang sejumlah foto tokoh dan selebriti Indonesia di etalase.

Yang paling mencolok adalah foto pasangan Megawati dan Taufik Kiemas. Juga, ada foto mantan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan keluarga. Sejumlah selebriti seperti Maya Rumantir, Ruth Sahanaya, dan pengacara O.C. Kaligis juga terpampang.
Selain di etalase, foto Megawati dipasang dalam ruangan tempat ganti pakaian. Beberapa orang bahkan menyebut studio itu dengan studio foto Mega. Maksudnya, tempat presiden kelima RI tersebut pernah berfoto. Tapi, ada juga yang menyebut studio foto Gus Dur.
Selebriti dunia juga dipasang sebagai daya tarik. Di antaranya, foto bintang sepak bola Brazil Ronaldo yang pernah merumput di PSV Eindhoven, Barcelona, dan Inter Milan. Ada pula foto Ronald Koeman, pemain internasional Belanda yang juga pernah membela Barcelona.
Sejumlah turis asal Spanyol berteriak ketika melihat foto Ronaldo, top scorer Piala Dunia 2002 itu. Mereka pun langsung masuk studio berfoto dengan Dutch costumes yang sekali jepret seharga 8 euro (sekitar Rp 96 ribu dengan kurs 1 euro = Rp 12.000).
Sebenarnya, cukup banyak pakaian tradisional Belanda. Sebab, setiap daerah punya pakaian khas. Tapi, yang paling populer adalah pakaian Volendam. Pakaian pria berupa celana gombrang hitam dengan baju merah plus songkok tinggi. Banyak pilihan properti sebagai aksesori saat dijepret.
Misalnya, sambil memegang alat musik akordion atau pipa rokok. Atau, sambil memegang jaring ikan, tong plastik, serta anyaman bambu berisi ikan.

Pengunjung perempuan bisa berpose sambil memegang bunga tulip. Semua harus memakai klompen, sepatu atau selop dari kayu khas negeri itu. Agar seolah-olah alami, studio tersebut menyediakan backdrop pemandangan seperti di pinggir pantai atau di dalam rumah khas Belanda, lengkap dengan perapiannya. Hasilnya, foto itu memang seindah aslinya.
Walaupun sesaat, dengan pakaian dan aksesori tradisional tersebut, pengunjung bisa menangkap denyut masa lalu negeri Belanda.

0 comments: